Selasa, 18 Februari 2014

Himawan Akhmadien Saputra

Hai, mas. Aku pengin nulis panjang tentang kita. Kurasa ini perlu. Entahlah atau Cuma karena aku sedang ingat sama kamu aja. Mungkin juga setelah ini tulisan ini bakal berlalu.
Kapan kita ketemu pertama kali?
Kalau mas adin jawab waktu makrab Imago 2011. Jawabannya salah. Kita pertama kali ketemu adalah waktu SPTY 2011 bulan Januari, mas Adin masuk ke kelas ku, kelas XII ipa 1. Aku gak kenal kamu, aku gak merhatiin kamu sama sekali waktu itu. Tapi lama-lama aku ingat, oh itu kamu.
Pertemuan kedua kita adalah waktu makrab itu. Kumpul makrab dulu di sekre lama Imago, di Manggung. Pertama kali aku liat kamu yang pake kacamata, aduh ini cowok, cakep. Ya iya, emang dasarnya aku suka cowok pake kacamata kok. Hehe.
Kita mulai kenal deket pasca Try Out Imago 2012. Mas Adin Cuma nyapa aku ‘Mas Idham kayaknya suka sama kamu, Bintang juga.’. Cuma sapaan semacam itu aja. Dan aku berpikir, emmm aku pengin curhat juga ah, sapa tau kita bisa akrab, jadi aku bisa punya temen cowok. Dan aku ngrasa mas ain open untuk bisa kuakrabi.
Mas adin bilang, waktu itu kita baru pulang dari kos ny mas bintang ambil printer, ‘wah, adekku banyak yg musti tak jaga, irly, kamu.’. cukup kalimat itu.

Selasa, 04 Februari 2014

Sunday Sudah (terlanjur) Berlalu

Kemarin kubilang ‘Sunday, cepatlah berlalu, Sunday, cepatlah berlalu, Sunday, cepatlah berlalu’. Terus saja seharian itu kukatakan begitu. Aku rasa lebih baik aku tidur saja, berhibernasi untuk sehari kemarin. Harusnya Sunday kemarin tidak ada dan langsung melaju ke hari ini. Sunday, Sunday, Sunday, Sunday, aku ingin kamu cepat berlalu. Tapi tidak, rupanya hal seperti itu tidak bisa terjadi. Dan akupun tetep melewati Sunday.
Malam tadi, aku tidur di kontrakan temanku yang juga bernasib sama denganku. Sunday, cepatlah berlalu. Kami sama-sama ingin melewati hari tanpa Sunday kemarin. Bertemu dengan teman seperjuangan dan saudara senasib, kamipun saling diam karena sama-sama sedang bersedih harus melewati Sunday di Jogja. Ya, sebenarnya permasalahannya adalah kami masih ada di Jogja.