goodbye at depok 2

seiring mega senja datang
seiring pasir yang mulai basah
karena ombak
seiring angin laut yang mulai pasang bergoyak
yang kudengar hanya ucapmu

goodbye at depok 1

kulihat awan berarak ke kanan
mangganti langit dengan senjanya
terdengar keras derak ombak
berlomba menggulung menaiki pesisir
mandekatiku dan kau

Maka

Kala kau sedih... tersenyumlah

Kala kau rapuh... bergeraklah

Dunia seluas pandangan matamu

Tak terbatas

        Jangan diam... berpikirlah

No title Poem

Hati ini berkeping-keping

Lagi...

Tapi kucoba untuk

Cari kepingan-kepingan itu

Tak ada obat

Negeri Impian

Aku percaya negeri di sana

Hijau... sangat indah

Apa kau percaya?

Pernah kulihat putri duyung di sana

Bajak laut dan kapalnya

Asaku Hilang

Sering aku meminta

Batu dari mereka

Tapi tak dapat...

Dan mereka hanya memberi

Abu padaku

Aku minta batu

Bukan abu

Saat Impian jadi Hening

Di saat hening

Mulai hinggap di ranting hatiku

Dengan jelas

Aku mendengar

Suara detikan jarum itu

Dan waktu mulai menjauh dariku

Pertanyaan harus kujawab

Pelangi yang Hilang

Untuk pertama kali

Tak untuk terakhir kali

Aku menangis...

Mendera-dera

Tak terkendali

Kaca itu jadi pundakku

Pecah... hancur...

Impian yang Hilang

Kuraih kaca bening di atasku

Fakta berkata mustahil

Diam...

Entah apa yang bertahta sekarang

Sepi...

Hanya tongkat berdiri

Itu aku

no title

Tintaku tergerak menulis namamu
Hingga ragaku lelah
Oleh segala tanya dan
Impian atas dirimu
Fantasiku berjalan
Untuk mencari bayangan atas
Raut wajahmu

Because Of You

Not another someone
Because of you I change
Begin to moving forward
Begin to stride
Begin to know
And begin be live

DIA

Dalam Kejapan Mata
Di Persinggahan Hati
Hanya Dia...
Yang Tertanam